Ibu
Penyusun :
Nama : Innel Dwi Putri Laharisa
NPM : 22417931
Kelas : 1IC07
Nama : Innel Dwi Putri Laharisa
NPM : 22417931
Kelas : 1IC07
Ibu
Hening
malam, disaksikan angin
kuteringat
tentang wajahmu
wajah
yang lelah, teduh penuh semangat
semakin
hari semakin terlihat kerutan diwajah
Berpikir
kembali tentang dirimu
Delapan
belas tahun yang lalu kau merasakan rasa sakit luar biasa
Kau
tak pernah berpikir dua, tiga, atau ribuan kali
untuk
harus siap menyiksa diri
Kupernah
dengar katanya rasa sakit luar biasa nomor dua
Ada
pada saat seseorang dibakar hidup-hidup
Dan
kau tahu bu rasa sakit nomor satu
yaitu
saat wanita hebat dapat melahirkan buah hati
Siap
menyiksa diri dibalut dengan harapan
Dan
didetik itu tangisku pecah disambut bahagia
Ada
doa yang tak henti-hentinya dilantunkan
Kutumbuh
dengan bantuan cinta
Aku
mencintaimu seutuhnya
Kutahu
ini bukan seberapa
Tidak
sebanding dengan apa yang kau rasakan
Tanpa
berpikir panjang, kau sudah siap melangkahkan
Kesalahan
demi kesalahan selalu kuperbuat
Tatkala
kau bosan mendidikku
Menjadi
bagian cerita hidupmu
Kisah
yang akan kau ingat disetiap menit
Dan
akan kau ceritakan kembali tentang memori
Betapa
lucunya, nakalnya diri ini
Kau
bagikan kisah ini
Bercerita
dengan lugas dan santai
Tatapan
matamu tidak lagi tegas, tidak pula teduh
Dan
hangat seperti sedia kala, senyummu menghangatkanku
Aku
mencintaimu Ibu, Walau ku tahu
cinta
ini tidak akan sebanding dengan cintamu kepada anak-anakmu
Delapan
belas tahun bu
Tak
sadar aku sudah beranjak dewasa
Kuingat
baru kemarin aku merasa manjadi remaja
Saat
kau memberikanku seragam putih biru
Tak
henti-hentinya kau menasihatiku
Betapa
luasnya dunia ini
Hingga
kau mulai sedikit demi sedikit mempercayai diri ini
Bahwa
aku telah banyak belajar tentang kehidupan
Tiga
tahun telah berlalu
Seakan
aku telah naik level
Aku
memasuki dunia SMA
Yang
katamu dunia sekolah yang paling banyak kisah
Terus
dan tak pernah bosan kau menasihati
Dan
memberi contoh alasan pelajaran tentang kehidupan
7
jam ku belajar disekolah namun tetap
Kaulah
guru terbaik dihidupku
Sahabat,
dokter, chef dan banyak hal
Ibu,
kau yang terhebat
Terlalu
banyak kisah yang ingin ku ucapkan
Tentang
hero terhebat dihidupku
Bukan
hero mobile legend yang kadang kuhebohkan
Manja
dan sifat kekanakanku masih kau anggap hal biasa
Memeluk
manja padamu adalah kesukaanku
Tangis,lukaku
dan usapan lembut tanganmu adalah tenangku
Komentar
Posting Komentar